Masa balita rentan sekali terkena berbagai macam
penyakit, setidaknya ada beberapa jenis penyakit yang sering dialami oleh
balita, yaitu :
1. BATUK-PILEK
Batuk-pilek pada bayi terjadi
sekitar lima hari. Jika panas tubuh bayi tak turun-turun hingga 2 – 3 hari,
segera bawa ke dokter. Orang tua tidak perlu cemas jika bayi batuk-pilek.
Jika disertai panas, beri obat panas. Jangan lupa, beri nutrisi yang baik,
terutama yang mengandung vitamin dan mineral, seperti buah-buahan atau jus,
minum yang banyak, terutama ASI.
2. GATAL-GATAL
Gatal-gatal pada anak biasanya disebabkan oleh bakteri atau kringat.
Penyakit gatal tersebut biasanya terjadi pada tangan, kaki dan mulut si anak.
Selain merasa gatal anak-anak akan merasa tidak enak badan.
Pemberian bedak atau minyak khusus untuk bayi akan mengurangi rasa gatal yang
dirasakan oleh bayi. Jika rasa gatal tidak kunjung sembuh periksakan pada dokter.
3. ALERGI
Banyak hal yang dapat menyebabkan
alergi pada bayi. Yang paling sering alergi susu sapi atau susu formula. Jika
ibu atau keluarganya punya bakat alergi, bayi pun jadi gampang alergi. Sebagian
besar alergi timbul karena makan telur, sea food, dan susu formula.
Untuk menghindarinya, ibu menyusui
sebaiknya menghindari konsumsi makanan alergen seperti telur, kacang-kacangan,
sea food, atau makanan pemicu alergi. Pasalnya, alergi ini dapat langusng
terbawa melalui ASI. Dokter biasanya memberikan susu anti-alergi khusus untuk
bayi yang memiliki bakat alergi atau alergi pada susu formula. Susu antialergi
ini mudah didapat dan sudah banyak dijual.
4. INFEKSI
TELINGA
Infeksi telinga dapat disebabkan
batuk-pilek oleh virus yang terus-menerus, sehingga virus masuk ke dalam
saluran telinga. Bisa juga karena telinga kemasukan air yang mengandung kuman,
sehingga mengakibatkan peradangan saluran telinga tengah. Gejalanya, sakit pada
telinga dan panas yang tidak turun-turun selama 2 – 3 hari. Harus segera dibawa
ke dokter. Kalau tidak segera ditangani, gendang telinga bayi bisa meradang dan
pecah.
Jika tak diobati, lama-lama radang
telinga akan makin parah dan dapat menimbulkan nanah. Jika nanah pecah, cairan
itu akan keluar dari telinga dengan bau yang tidak enak. Efek jangka panjangnya,
sistem pendengaran rusak.
5. DIARE
Diare pada bayi umumnya dapat
dilihat dari jumlah cairan yang keluar melalui buang air besar (BAB) yang lebih
banyak dari cairan yang masuk. Frekuensi BAB-nya lebih dari tiga kali sehari.
Jadi, harus diberi banyak cairan supaya tidak terjadi dehidrasi.
Pencegahannya, beri bayi minum,
misalnya oralit, minuman yang mengandung ion, atau minuman yang mengandung
probiotik, seperti yoghurt untuk membantu keseimbangan kuman dalam perut. Bayi
enam bulan sudah boleh diberi minuman mengandung ion atau probiotik.
6. INFEKSI
SALURAN KEMIH
Selain sulit BAB, infeksi saluran
kemih juga sering terjadi pada bayi yang baru lahir. Banyak terjadi pada bayi
perempuan, karena saluran kemih perempuan lebih pendek dari saluran kemih bayi
laki-laki, sehingga kuman lebih gampang masuk ke dalam tubuh. Jika bayi panas
tanpa diserta batuk-pilek atau sakit telinga, orang tua harus selalu berpikir
bahwa ini bisa saja sakit radang saluran kemih.
Gejala infeksi saluran kemih hanya
panas atau air kencingnya sedikit, dan bayi merasa nyeri di daerah perut atau
kesakitan saat buang air kecil/kencing. Kadang-kadang, radang atau infeksi
saluran kemih ini tidak bergejala juga. Buang airnya pun normal. Justru jika
gejala tak muncul, sangat berbahaya karena dapat merusak ginjal.Oleh karena
itu, jika bayi demam lebih dari 38,5̊ Celcius, segera periksakan ke dokter.
7. BATUK PLUS
SESAK NAPAS
Pada bayi yang memiliki potensi
alergi atau asma, batuk pilek lama-lama bisa menimbulkan sesak napas. Batuk-pilek
ini terjadi akibat kuman yang lama-lama menyebar ke paru-paru. Bisa
mengakibatkan gejala radang paru-paru, yaitu sesak napas
Jika sudah menyerang paru-paru, berarti
sudah masuk ke tahap serius dan harus betul-betul diobati. Tanda-tanda sesak
napas ini dapat dilihat secara fisik, antara lain bayi bernapas lewat hidung,
sehingga cuping hidung kembang-kempis, napasnya cepat, setiap bernapas seperti
ada yang menariknya hingga dadanya cekung.Penanganan gejala-gejala serius ini
harus lebih teliti. Bila perlu dirawat di RS untuk diberi oksigen.
8. SAKIT
TENGGOROKAN
Sakit tenggorokan pada bayi bisa
karena kuman atau virus yang menyerang tenggorokan. Tanda-tanda fisiknya,
tenggorokan berwarna merah, yang dapat terlihat di bagian leher. Bayi juga
terlihat seperti kesakitan, rewel, dan biasanya sulit menelan.
Jika disebabkan virus, biasanya
dokter akan memberi obat pengurang rasa sakit, vitamin, dan dianjurkan diberi
makan yang banyak, terutama jus buah, sayur bening, dan ASI, agar tubuhnya
kembali kuat. Namun jika penyebabnya kuman, dokter akan memberi antibiotik.
9. MUNTAH
Muntah atau gumoh disebabkan karena
perut bayi yang baru lahir ukurannya masih sangat kecil. Daya tampungnya masih
sedikit. Kalau terlalu banyak diberi susu, dia akan memuntahkan susunya
kembali.
Oleh karena itu, untuk bayi yang
diberi susu formula, pada saat disusui, posisi botol susu dan botol harus pas
dengan mulutnya agar udara tidak ikut masuk ke dalam mulut bayi. Udara yang
ikut masuk ini dapat menyebabkan bayi muntah. Sementara untuk bayi yang disusui
ASI, posisi menyusui harus betul dan pas. Usai disusui, gendong bayi dengan
posisi seperti berdiri hingga bersendawa. Setelah itu bayi ditidurkan dengan posisi
miring ke kiri.
10. RUAM POPOK
Usai buang air atau pipis, popok
bayi harus segera diganti agar tidak menimbulkan iritasi atau merah-merah pada
kulit bayi. Jika kulit bayi mengalami iritasi, kuman akan lebih mudah masuk ke
dalam tubuh bayi. Untuk mencegahnya, gantilah popok sesering mungkin dan
pakaikan pampers yang dapat menyerap banyak air.
Pengobatan untuk ruam popok, jika
kulit bayi terkena popok basah, dapat diobati dengan memberikan bedak, talek,
atau salep. Tetapi yang paling penting harus sesering mungkin mengganti popok
atau pampers. Artinya, kondisi kulit bayi harus tetap dalam keadaan kering.
Penyebab sembelit bisa karena kurang
makan makanan berserat. Oleh karena itu, bayi sebaiknya diberi banyak buah,
sayuran, dan ASI. Berikan puding atau agar-agar, buah-buahan, dan sayuran.
Untuk bayi yang belum bisa makan, berilah ASI sebanyak mungkin. Biasanya, bayi
yang masih minum ASI jarang sembelit, kecuali bayi yang diberi susu formula.
Mungkin susunya kurang cocok.
WASPADA APABILA
Selain 11 penyakit di atas, ada beberapa tanda pada
bayi yang harus diwaspadai dan segera dibawa ke RS, antara lain:
1. Kejang
Jika
bayi kejang disertai panas atau tanpa panas, harus segera di bawa ke RS untuk
mengetahui penyebab kejangnya. Setiap kejang, akan mengakibatkan terjadinya
kerusakan otak, sehingga bayi tidak boleh kejang. Jadi, secepatnya harus
diatasi. Jika bayinya kejang disertai demam, orang tua harus selalu membawa
obat anti panas dan anti kejang. Karena biasanya sakit kejang ini suka kambuh. Kemana
pun si bayi pergi, harus selalu membawa obat anti kejang untuk mencegah kejang.
Jangan sampai bayi sering kejang.
Pemicu kejang ini macam-macam, bisa
karena proses di kepala atau otak, atau di luar kepala. Kalau di dalam otak
atau kepala, kemungkinan ada infeksi di otak atau tumor di otak, dan perdarahan
di otak. Tapi yang terjadi di luar otak, bisa karena kekurangan natrium atau
garam dan gula, sehingga terjadi gangguan-gangguan elektrolit. Misalnya karena
sering diare, atau kejang karena adanya elektrolit atau garam yang keluar dari
tubuh.
2. Tak sadarkan
diri
Ini dapat terjadi karena adanya
gangguan kesadaran. Setiap ada gangguan kesadaran pada bayi, orang tua harus
hati-hati dan harus segera membawanya ke dokter. Ciri-ciri bayi yang tak
sadarkan diri, secara fisik dapat terlihat seperti mula-mula setengah sadar,
mengacau, panas tinggi, atau mungkin saja langusng tidak sadar. Di cubit pun,
tak akan merasakan sakit dan tak tahu apa yang terjadi disekelilingnya.
3. Sesak napas
Jangan sampai bayi Anda sesak napas,
apalagi sampai membiru. Itu tandanya si bayi sudah kekurangan oksigen. Oksigen
itu terutama dialirkan ke dalam otak dan organ lainnya. Jika bayi Anda sesak
napas, secepatnya harus diatasi, apakah sesak itu disebabkan karena sumbatan
saluran napas, atau karena infeksi di paru-paru, harus segera diatasi dan
dibawa ke dokter.
4. Syok
Tanda-tandanya, denyut nadi tak
teraba, muncul keringat dingin, kesadaran berkurang, serta jumlah cairan tubuh
berkurang. Penyebab syok pada bayi bermacam-macam juga. Dapat dikarenakan
kehilangan cairan tubuh, misalnya demam berdarah, yang mengakibatkan cairan
dari dalam darah melalui pembuluh darah keluar menuju jaringan. Bisa juga
karena diare dan kekurangan cairan, terjadinya perdarahan, kelainan jantung,
atau karena syok lain yang disebabkan karena kesakitan yang biasa dokter sebut
dengan neorogenik shock. Perawatannya, harus harus segera diinfus.
Semoga Bermanfaat
No comments:
Post a Comment